Julang tinggi tumpukan bata dan beton kokoh berdiri
Aku terhimpit di tengah debu dan jeraminya
Tak berdaya bangun dai puruk dengkulku
Dulu aku hedonis
Surga kuhirup setiap hela hidup ada
Kini aku spiritualis
Kungkung karma harus kubekap
Terima segala dalam pasrah
Berharta hanya dengan doa
Pencakar langit di sekelilingku terus menghimpit
Tak terpikir mengapa sekitarku betah dalam jumud
Kutiru mereka, kudapat paku di pantatku
Kuacuhkan mereka, tusuk belati mereka hujamkan
Cahaya dari pebcakar langit itu terkadang menyilaukan
Citaku dulu berdasi dan menjadi pegawai
Kulepas semua demi spiritualku
Hanya pinta tanpa pamir tujuanku kini
Semoga himpitan gedung tinggi ini membuka berkahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar