Resensi Novel Manusia Setengah Salmon
Judul : Manusia Setengah Salmon
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 264 halaman
Tahun Terbit : 2011
Setiap
orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam hidupnya. Baik disadari
atau pun tidak, setiap orang akan mengalami sebuah proses yang namanya ‘pindah’
dalam perjalanan hidupnya. Manusia
Setengah Salmon adalah buku ke enam
dari penulis novel komedi nomor satu di negeri ini, yaitu Raditya
Dika. Di
dalam buku terbarunya ini Raditya
Dika menyuguhkan 18 bab yang menceritakan makna sebuah kata
‘pindah’. Pindah rumah, pindah pekerjaan, pindah status dan bahkan pindah hati.
Dengan gaya bahasa yang kocak, Raditya Dika mengajak para pembaca untuk mengintip berbagai macam perpindahan dalam hidup ini yang mampu membuat pembaca tertawa sekaligus merenungi perpindahan yang telah terjadi tanpa disadari.
“Hidup
sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya.
kita hidup di antaranya.” (hal.
254)
Selain
bercerita tentang esensi kata ‘pindah’ di kehidupan yang dijalani, di dalam
Manusia Setengah Salmon, Raditya Dika juga menyelipkan pesan tentang kasih
sayang ibu yang tidak pernah luntur di dalam bab Kasih Ibu Sepanjang Belanda.
Di dalam bab ini, Raditya Dika baru menyadari perhatian dan cinta yang
diberikan oleh ibunya (yang menurut Raditya Dika cukup mengganggu dan over
protective).Namun walau begitu Raditya Dika tetap menyelipkan humor dalam buku ini,seperti contoh dalam bab Pesan Moral Dari Sepiring Makanan, Bakar Saja Keteknya dan Jomblonology akan benar-benar mengocok perut para pembaca. Selain tulisannya yang “berbau” bijak dan humor, Raditya Dika juga menyuguhkan tulisan beraliran galau. Seperti contoh dalam tulisannya Sepotong Hati di Dalam Kardus Coklat, Penggalauan, Mencari Rumah Sempurna, Manusia Setengah Salmon benar-benar membuat para pembaca tenggelam dalam kegalauan hati yang sempurna.
Kelebihan dari novel ini adalah gaya bahasa yang mudah dimengerti dan kata-katanya yang tidak ambigu sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami maksud dari novel tersebut. Novel Manusia Setengah Salmon juga mampu mengocok perut pembaca dengan gaya komedi khas Raditya Dika, namun juga mampu menimbulkan efek galau saat membaca.
Kekurangan dari novel ini adalah gagal menghadirkan komedi yang lucu atau pun menyampaikan pesan moral pada beberapa babnya, sehingga menjadi cenderung garing saat dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar