Kerupuk bertumpuk di atas kertas-kertas kwitansi dan tanda terima
Bihun matang ditambah kecap yang dimanis-maniskanKetupat, bumbu kacang berusaha ditekan-tekan agar halus… walau kerap terkacaukan oleh jerit toge setengah matangBerlipat, diaduk, menumpuk, menggunung dan berganda !!!Itulah ketoprak melliniumku di akhir senja ini
Pekerjaan harus terakhirioleh traktor KAMTIB pengelola pasar impres terpaduUntung … cahaya redup senja masih setia bersama insafkuYang tertata oleh etika, budaya dan pesan orang tua
Gerobak dorongku harus diparkir kembali di serambiTempat balita-balitaku bermain dan membesarTapi aku senang tidak akan lelah lagi dikejar-kejar KAMTIBMungkin nanti …Sambil bertani akan ku tanam kacang hijau berbuah togePelengkap ketoprak generasi peneruskuAgar pedas, pahit, asam dan manis ketoprak khasku terwarisi
Sayangnya topi yang biasa ku pakai berjualanMungkin sudah ketinggalan zamanNanti tidak akan menjadi trend lagi di siniSaat aku terpaksa menarik mundur gerobakkuLega hati merdeka tukang parkir pasti menggemaKarena lepas dari genggam egois dan aturan ring tinjuku
Hapar berharap … gerobak dorongku tak kempis rodanyaWalau terpaksa dimuseumkan oleh masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar