Mesin lokomotif terus menyala
Meski kereta yang terparkir tak kunung beranjak
Menanti dan penantian suratan rakyat
Pengguna angkutan murah meriah nan gerah
Gerbong eksekutif selalu di depan
Kelas ekonomi pasti lamban dan terlambat
Menanti sudah biasa untuk si miskin
Apalagi Tangan Tuhan tak kunung menjulurkan hibah-Nya
Hina dan duka ditelannya bersama senyum pahit
Ingatnya kepada sabda
Sudahlah, takdirmu memang begitu
Kau tak akan kaya!
Itu memang garis temurunmu
Cukup kau issap jempolmu kegirangan
Kerja kerasmu hanya pengabdian dan penantian
Tunggulah ajal yang pasti menggurita datang
bersama sakit dalam kemiskinanmu
Mengapa kau selalu memberontak?
Tiadakah lagi pasrahmu
Karena kesal dan serapahmu meluluhkan kasih-Ku
Kereta itu terus menyala
Meski tak kunung beranjak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar