DILEMA
Karya Winda Puspita Dewi
BUUUKKK....
Semua buku yang berada ditanganku terjatuh ketika aku melihat dia yang slama 3 tahun ini aku tunggu dan berusaha aku lupakan tengah berada di bersama dengan sahabat-sahabatku. Entah apa yang terjadi selama 1 minggu ini. Selama 1 minggu tidak masuk karena sakit , masuk-masuk sudah ada dia orang yang selama ini aku tunggu. Harusnya aku senang dengan kehadirannya tapi mengapa hatiku jadi tidak karuan begini. Cukup lama aku berdiam mematung melihat semua itu tanpa ku sadar Arga datang menimaniku berdiri.
“ngapain lo berdiri disini?” tanyaku kaget ketika dia sudah disampingku
“harusnya aku yang tanya kamu tuh ngapain berdiri mematung disini ,sudah 15 menit tanpa berkedip lagi melihat kearah sana.” jawabnya sambil menujuk arah sahabat-sahabatku
Aku masih tetap saja terdiam. Tapi Arga malah membereskan buku yang berserakan di lantai dan menarik tanganku kekantin dimana DIA dan sahabat-sahabtaku berkumpul.
“ngapain lo berdiri disini?” tanyaku kaget ketika dia sudah disampingku
“harusnya aku yang tanya kamu tuh ngapain berdiri mematung disini ,sudah 15 menit tanpa berkedip lagi melihat kearah sana.” jawabnya sambil menujuk arah sahabat-sahabatku
Aku masih tetap saja terdiam. Tapi Arga malah membereskan buku yang berserakan di lantai dan menarik tanganku kekantin dimana DIA dan sahabat-sahabtaku berkumpul.
Dilema |
“Heiii gra lo belum kenal sama yang ini sahabat kita-kita juga.” kata arga dari jauh
Orang yang dipanggil gra tadi benar-benar menyakinkanku kalau orang itu dia
“sini gue kenalin gra ini Shilla.” kata arga ke dia sambil menunjukku
“lha ini agra, sepupuku dan pacarnya si shela.” kata arga kepadaku
“apa ?” tanyaku kaget
Orang-orang yang ada disana hanya mengangguk pelan
“hei.. agra pa kabar? Udah lama ya gak ketemu” sapaku SKSD
Orang yang kusapa malah diam seribu bahasa.
“kalian sudah saling kenal ?” tanya shela heran
“tanya aja sama agranya.” jawabku cuek dan meninggalkan mereka semua
Agra hanya diam
Shela,Dilla,Nayla,Dina,Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby heran melihat sikapku ini, karena aku tak biasanya seperti itu. Mereka semua adalah sahabat-sahabatku ya enggak murni sahabat sih. Gini ceritanya sejak SMP aku,Shela,Dilla,Nayla,Dina, tuh bershabt terus waktu SMA nih sekarang Dina pacaran sama Denta, sementara Dilla pacaran sama Gio. Lha Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby tuh bersahabat juga jadinya sekarang gabung gitu deh.
Arga yang melihat sikap ku yang aneh itu langsung mengejarku. Sementara yang lainnya bingung dengan sikapku ini.
Tanpa susah payah arga mencariku karena dia tahu dimana tempat persembunyianku. Diatas gedung sekolah
“kamu kenapa sih shil ?” tanyanya pelan sambil duduk disebelahku
Aku tetep saja diam
“Oke kalo kamu gak mau crita,mungkin kamu butuh waktu.” katanya
“kalau gitu aku pergi dulu ya.” pamitnya
Sesegera mungkin aku menahan tangan arga dengan keadaan aku masih tetap diam. Arga hanya menurut dan tetap berada disampingku.
1 Jam berlalu dengan sunyi tanpa ada suara, hanya suara angin dan sesekali bel jam pelajaran
“ga.” panggilku
“ya shil.” jawabnya
“agra sebenernya itu dia.” kataku
“dia siapa ngomong yang jelas dong.?” tanya bingung dan cemas
“dia orang yang membuatku menunngu 3 tahun ini, dia yang selama ini berusaha aku lupauin ga .” kataku dengan menhan air mata
“APA?” tanyanya kaget
Aku hanya mengangguk lemas dan menahan air mataku
“jadi sepupuku sendiri yang udah jadi kekasihmu waktu kelas 5 SD, waktu kelas 2 SMP dia pindah. Dan 3 tahun lamanya dia gak ada kabarnya dan dia datang lagi kesini dengan keadaan dia pacar sahabat kamu Shela.” jelasnya
“iya ga. Aku harus gimana ?” tanyaku
“aku juga gak tahu la. Aku bingung.” jawab arga putus asa
“aku juga bingung disisi lain aku sudah mulai sayang sama kamu yang udah nemenin aku tapi disisi lain aku juga masih memendam rasa sayang itu ke agra.” kataku
“tapi sekarang keadaanya bukan hanya itu shil, sekarang dia alias agra itu statusnya pacar sahabat kamu Shela, sahabat-sahabat kamu tahunya juga itu.” kata arga
“lantas aku harus gimana?” tanyaku putus asa
“perjelas.” jawab arga
aku hanya mengerutkan dahi
“iya perjelas semua ini, bilang semua ini ke mereka semua sebelum semua terlambat.” jelas arga
“gak semudah itu ga.” tolakku
“aku tahu shil . Kita hadapi sama-sama, aku cinta sama kamu la, aku rela jika kamu memilih dia.” kta arga
“berarti kamu nyuruh aku milih sekarang juga.” aku menyakinkan
Arga hanya mengangguk yakin
***
“Halodante.” kata arga
“...”
“kumpulin semuanya mulai dari Shela,Dilla,Nayla,Dina,Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby, ampe Agra di taman belakang sekolah sekarang !” perintah arga
Arga langsung menutup telfonya tanpa mendengar tanggapan orang yang ditelfonya
“Ga kamu yakin?” tanyaku menyakinkan
Arga hanya mengangguk dan mengusap pipi kiriku dengan lembut
Tak perlu menunggu lama orang-orang yang diperintah kesini datang
“eh lo ya ga lo tuh ya tadi udah gak masuk jam pelajaran sekarang kita semua suruh kesini.” omel Nayla
“ada apaan sih ga, jangan bikin gue pensaran deh ?” tanya dante orang yang di telfon arga tadi
“sebenarnya ini masalah antara gue , shilla, agra, sama shela. Tapi kalian semua harus tahu.” jawab arga santai
“Gue?” tanya shela
arga hanya mengangguk
“kayaknya langsung aja deh ga .” usul Dilla
“gra lo mau jelasin apa enggak ?” tanya arga
agra hanya diam seribu bahasa
“sekali lagi gue nanya, gra lo mau jelasin apa enggak ?” tanya arga dengan nada membentak
lagi-lagi agra hanya diam seribu bahasa
“Oke kalau gitu gue yang crita. Kalian masih ingat dia yang dicritain Shilla waktu permainan botol 1 bulan yang lalu, kekasihnya waktu kelas 5 SD, waktu kelas 2 SMP dia pindah. Dan 3 tahun lamanya dia gak ada kabarnya.” tanya arga
“iya .” jawab semuanya, kecuali agra, hampir kompak
“DIA itu AGRA !” kata arga sambil menekankan beberapa kata
“APA!” seru shela kaget
“apa lo bilang ga , lo gak salah?” tanya dante memastikan
“ya kalian gak salah denger kok.” jawab arga yakin
Aku hanya bisa diam seribu bahasa dan menundukan kepala. Begitupun agra , aku sangat kecewa dengan agra dia begitu pencudangnya tak mau mengukapkan semua ini. Sesekali aku melihat sahabat-sahabatku yang ada didepanku ini, terutama shela, bagaimana ekspresinya,kulihat dia menangis. Tapi aku juga tak tahu apa yang harus kulakukan aku juga kecewa dengan semua ini.
“terus gra ini gimana ?” tanya shela sambil menangis
“gue juga gak tahu shel. Pertama kali gue liat lo ,lo tuh mirip sama shilla, dari rambut lo, cara lo ngomong, manjanya lo, makanya dalam waktu singkat gue nembak lo.” jawab agra
“lo pilih siapa?” tanya arga
“gue gak tahu ga, gue bingung.” jawab agra bimbang
“lo cowok apa'an sih, lo buat sahabat kita kayak gini, lo buat shela nangis, lo juga buat shilla jadi serba salah.” kata dante dengan nada amarah
“sabar te.” gio tenangkan
“gra gue rela,gue ikhlas kalo lo pilih shela. Lo gak usah bingung harus pilih siapa , karena gue yang akn milih.” kataku setelah dari diamku
“maksud lo shil?” tanya shela
“gue lebih milih arga ketimbang lo gra.” jawabku
“tunggu-tunggu gue gak ngerti ini semua lo pilih arga shil, maksudnya?” tanya dina bingung
“sebenarnya selama ini hue sering jalan berdua aja sama arga. Arga juga udah pernah bilang cinta sama gue, tapi sayangnya gue gantungin gitu aja , ya cuma gara-gara cowok pencundang agra satu ini. Padahal gue juga cinta ama dia” kataku sambil menekankan kata pecundang.
Mendengar itu dari mulutku seraya arga memelukku. Sementara yang lainnya masih kaget dengan pernyataanku, terutama Agra
“setelah gue pikir-pikir lo gak juga buat shilla, lo aja gak pantes buat shilla papalgi buat gue, lebih baik gue, lo end aja.” sela shela dengan cerianya
“APA?” tanya agra kaget
“udah ah kita tinggalin aja cowok kayak dia disini, gak penting juga. Lest go guys gue traktir makan gue habis jadian ama shilla .” ajak arga
akhirnya kita semua pergi untuk ditraktir arga makan atas perayaan hari jadinya dengannku. Sementara Agra yang masih berdiri ditempatnyakarena kaget mmelihat kejadiaan ini .
END
Orang yang dipanggil gra tadi benar-benar menyakinkanku kalau orang itu dia
“sini gue kenalin gra ini Shilla.” kata arga ke dia sambil menunjukku
“lha ini agra, sepupuku dan pacarnya si shela.” kata arga kepadaku
“apa ?” tanyaku kaget
Orang-orang yang ada disana hanya mengangguk pelan
“hei.. agra pa kabar? Udah lama ya gak ketemu” sapaku SKSD
Orang yang kusapa malah diam seribu bahasa.
“kalian sudah saling kenal ?” tanya shela heran
“tanya aja sama agranya.” jawabku cuek dan meninggalkan mereka semua
Agra hanya diam
Shela,Dilla,Nayla,Dina,Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby heran melihat sikapku ini, karena aku tak biasanya seperti itu. Mereka semua adalah sahabat-sahabatku ya enggak murni sahabat sih. Gini ceritanya sejak SMP aku,Shela,Dilla,Nayla,Dina, tuh bershabt terus waktu SMA nih sekarang Dina pacaran sama Denta, sementara Dilla pacaran sama Gio. Lha Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby tuh bersahabat juga jadinya sekarang gabung gitu deh.
Arga yang melihat sikap ku yang aneh itu langsung mengejarku. Sementara yang lainnya bingung dengan sikapku ini.
Tanpa susah payah arga mencariku karena dia tahu dimana tempat persembunyianku. Diatas gedung sekolah
“kamu kenapa sih shil ?” tanyanya pelan sambil duduk disebelahku
Aku tetep saja diam
“Oke kalo kamu gak mau crita,mungkin kamu butuh waktu.” katanya
“kalau gitu aku pergi dulu ya.” pamitnya
Sesegera mungkin aku menahan tangan arga dengan keadaan aku masih tetap diam. Arga hanya menurut dan tetap berada disampingku.
1 Jam berlalu dengan sunyi tanpa ada suara, hanya suara angin dan sesekali bel jam pelajaran
“ga.” panggilku
“ya shil.” jawabnya
“agra sebenernya itu dia.” kataku
“dia siapa ngomong yang jelas dong.?” tanya bingung dan cemas
“dia orang yang membuatku menunngu 3 tahun ini, dia yang selama ini berusaha aku lupauin ga .” kataku dengan menhan air mata
“APA?” tanyanya kaget
Aku hanya mengangguk lemas dan menahan air mataku
“jadi sepupuku sendiri yang udah jadi kekasihmu waktu kelas 5 SD, waktu kelas 2 SMP dia pindah. Dan 3 tahun lamanya dia gak ada kabarnya dan dia datang lagi kesini dengan keadaan dia pacar sahabat kamu Shela.” jelasnya
“iya ga. Aku harus gimana ?” tanyaku
“aku juga gak tahu la. Aku bingung.” jawab arga putus asa
“aku juga bingung disisi lain aku sudah mulai sayang sama kamu yang udah nemenin aku tapi disisi lain aku juga masih memendam rasa sayang itu ke agra.” kataku
“tapi sekarang keadaanya bukan hanya itu shil, sekarang dia alias agra itu statusnya pacar sahabat kamu Shela, sahabat-sahabat kamu tahunya juga itu.” kata arga
“lantas aku harus gimana?” tanyaku putus asa
“perjelas.” jawab arga
aku hanya mengerutkan dahi
“iya perjelas semua ini, bilang semua ini ke mereka semua sebelum semua terlambat.” jelas arga
“gak semudah itu ga.” tolakku
“aku tahu shil . Kita hadapi sama-sama, aku cinta sama kamu la, aku rela jika kamu memilih dia.” kta arga
“berarti kamu nyuruh aku milih sekarang juga.” aku menyakinkan
Arga hanya mengangguk yakin
***
“Halodante.” kata arga
“...”
“kumpulin semuanya mulai dari Shela,Dilla,Nayla,Dina,Arga,Gio,Denta,Dante,Bobby, ampe Agra di taman belakang sekolah sekarang !” perintah arga
Arga langsung menutup telfonya tanpa mendengar tanggapan orang yang ditelfonya
“Ga kamu yakin?” tanyaku menyakinkan
Arga hanya mengangguk dan mengusap pipi kiriku dengan lembut
Tak perlu menunggu lama orang-orang yang diperintah kesini datang
“eh lo ya ga lo tuh ya tadi udah gak masuk jam pelajaran sekarang kita semua suruh kesini.” omel Nayla
“ada apaan sih ga, jangan bikin gue pensaran deh ?” tanya dante orang yang di telfon arga tadi
“sebenarnya ini masalah antara gue , shilla, agra, sama shela. Tapi kalian semua harus tahu.” jawab arga santai
“Gue?” tanya shela
arga hanya mengangguk
“kayaknya langsung aja deh ga .” usul Dilla
“gra lo mau jelasin apa enggak ?” tanya arga
agra hanya diam seribu bahasa
“sekali lagi gue nanya, gra lo mau jelasin apa enggak ?” tanya arga dengan nada membentak
lagi-lagi agra hanya diam seribu bahasa
“Oke kalau gitu gue yang crita. Kalian masih ingat dia yang dicritain Shilla waktu permainan botol 1 bulan yang lalu, kekasihnya waktu kelas 5 SD, waktu kelas 2 SMP dia pindah. Dan 3 tahun lamanya dia gak ada kabarnya.” tanya arga
“iya .” jawab semuanya, kecuali agra, hampir kompak
“DIA itu AGRA !” kata arga sambil menekankan beberapa kata
“APA!” seru shela kaget
“apa lo bilang ga , lo gak salah?” tanya dante memastikan
“ya kalian gak salah denger kok.” jawab arga yakin
Aku hanya bisa diam seribu bahasa dan menundukan kepala. Begitupun agra , aku sangat kecewa dengan agra dia begitu pencudangnya tak mau mengukapkan semua ini. Sesekali aku melihat sahabat-sahabatku yang ada didepanku ini, terutama shela, bagaimana ekspresinya,kulihat dia menangis. Tapi aku juga tak tahu apa yang harus kulakukan aku juga kecewa dengan semua ini.
“terus gra ini gimana ?” tanya shela sambil menangis
“gue juga gak tahu shel. Pertama kali gue liat lo ,lo tuh mirip sama shilla, dari rambut lo, cara lo ngomong, manjanya lo, makanya dalam waktu singkat gue nembak lo.” jawab agra
“lo pilih siapa?” tanya arga
“gue gak tahu ga, gue bingung.” jawab agra bimbang
“lo cowok apa'an sih, lo buat sahabat kita kayak gini, lo buat shela nangis, lo juga buat shilla jadi serba salah.” kata dante dengan nada amarah
“sabar te.” gio tenangkan
“gra gue rela,gue ikhlas kalo lo pilih shela. Lo gak usah bingung harus pilih siapa , karena gue yang akn milih.” kataku setelah dari diamku
“maksud lo shil?” tanya shela
“gue lebih milih arga ketimbang lo gra.” jawabku
“tunggu-tunggu gue gak ngerti ini semua lo pilih arga shil, maksudnya?” tanya dina bingung
“sebenarnya selama ini hue sering jalan berdua aja sama arga. Arga juga udah pernah bilang cinta sama gue, tapi sayangnya gue gantungin gitu aja , ya cuma gara-gara cowok pencundang agra satu ini. Padahal gue juga cinta ama dia” kataku sambil menekankan kata pecundang.
Mendengar itu dari mulutku seraya arga memelukku. Sementara yang lainnya masih kaget dengan pernyataanku, terutama Agra
“setelah gue pikir-pikir lo gak juga buat shilla, lo aja gak pantes buat shilla papalgi buat gue, lebih baik gue, lo end aja.” sela shela dengan cerianya
“APA?” tanya agra kaget
“udah ah kita tinggalin aja cowok kayak dia disini, gak penting juga. Lest go guys gue traktir makan gue habis jadian ama shilla .” ajak arga
akhirnya kita semua pergi untuk ditraktir arga makan atas perayaan hari jadinya dengannku. Sementara Agra yang masih berdiri ditempatnyakarena kaget mmelihat kejadiaan ini .
END
PROFIL PENULIS
Nama: Winda Puspita Dewi
Facebook : Nda Winda
e-mail : puspitadewi_winda@yahoo.com
Facebook : Nda Winda
e-mail : puspitadewi_winda@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar